Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita, sehingga atas ijin-Nya kita dalam keadaan sehat wal’afiat dapat melaksanakan tugas-tugas kita sebagai manusia dan hamba Allah, dan Shalawat dan salam marilah kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw dan keluarga, sahabat-sahabat serta para pengikutnya.
Ada enam hal yang apabila dikaruniai oleh Allah SWT kepada kita, maka tidak akan terhalang bagi kita enam hal pula, :
1. Barangsiapa yang dikaruniai syukur maka tidak akan dihalangi dari penambahan nikmat.
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
"Sungguh jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu” (QS. Ibrahim: 07)
2. Barangsiapa yang dikaruniai kesabaran, maka ia tidak akan terhalang dari pahala.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Azzumar: 10)
3. Barangsiapa yang dikaruniai taubat, maka ia tidak akan terhalang dari pengampunan.
وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنْ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ
“Dan Dialah yang
menerima taubat dari hamba-hambanya, dan memaafkanmu dari kesalahan dan
mengetahui apa-apa yang kamu lakukan." (QS. Asy-Syura: 25)
4. Barangsiapa yang dikaruniai istiqhfar, maka ia tidak akan terhalang dari pengampunan,
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” (QS. Nuh: 10)
5. Barangsiapa yang dikaruniai berinfak, maka ia tidak akan terhalang dari balasan ganti.
وَمَا أَنفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ
“Dan apapun yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya.” (QS. Saba’: 39)
6. barangsiapa yang dikarunia doa, maka ia tidak akan terhalang dari dikabulkan.
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Berdoalah kepadaKu niscaya akan Aku perkenankan bagimu." (QS. Ghofir: 60)
Dari keenam hal
tadi kita dapat mengetahui bahwasanya tidak ada sesuatu yang kita
lakukan atau harapkan kecuali pasti Allah Swt akan membalasnya. Seperti
bila kita mau bersyukur, maka Allah berikan tambahan nikmat dan karunia
kepada kita, bila kita bersabar, Allah berikan kita ganjaran pahala,
bila kita bertaubat, Ia bukankan pintu taubat kepada kita, bila kita
beristiqhfar, maka Allah berikan pengampunan, bila kita berinfak,
shadaqoh atau zakat, maka diberikan ganti yang berlipat-lipat ganti. Dan
bila kita mau berdoa, memohon atau bermunajat kepada Allah Swt maka ia
akan mengabulkan permohonan kita.
Allah Swt. berada
didekat hambaNya yang mendekatkan diri kepada Nya. Bahkan lebih dekat
dari urat leher kita sendiri. Tetapi, sebaliknya bila kita menjauh
dariNya, maka Ia pun akan menjauhi kita. Oleh karena itulah, hendaknya
kita selalu mengucapkan kalimat Lailaha Illallah agar bertambah iman
kita. Supaya dengan bertambahnya iman, akan bertambah pula kedekatan
diri kepada Allah Swt.
Ada banyak keluhan
yang dirasakan oleh orang-orang yang berdoa. Mereka meminta kepada
Allah, tetapi belum mendapatkan jawaban dari doanya. Sehingga akhirnya
muncul rasa pesimis, bahwa Allah tidak mendengarkan keluhan dan
kesusahannya.
Mengapa?
Pada hakikatnya sebagaimana ayat diatas “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan aku
kabulkan”, adalah sebuah janji yang mutlak tidak mungkin diingkari oleh
Allah Swt. karena sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji (QS. Ra’d:
31).
Sabda Rasulallah Saw:
“Tidak ada seorang
muslim yang berdoa melainkan akan dikabulkan, ada kalanya disegerakan
didunia, ada kalanya disimpankannya untuknya di akhirat. Dan ada kalanya
digunakan untuk menghapuskan dosa-dosanya sesuai dengan kadar doa yang
ia ucapkan selama ia tidak berdoa untuk dosa atau memutuskan tali
persaudaraan”.
Dan beliaupun bersabda :
“Nanti pada hari
kiamat Allah Swt akan memperlihatkan setiap doa yang dipanjatkan oleh
setiap orang sewaktu di dunia yang tidak Allah kabulkan, dimana Allah
berfirman: Hambaku, pada suatu hari kamu memanjatkan doa kepadaku, namun
Aku tahan doamu itu, maka inilah pahala sebagai pengganti doamu itu”.
Orang yang berdoa itu terus menerus diberi pahala sehingga ia berharap
kiranya semua doanya itu hanya dibalas di akhirat saja dan tidak
diberikan di dunia”.
Dari kedua hadist
diatas, kita akan mengerti bahwa tidak semua apa-apa yang kita minta
(doa) kepada Allah, tidak selalu baik untuk dikabulkan di dunia. Tetapi
boleh jadi akan lebih baik bila diterima di akhirat kelak. Dan pada saat
kita berdoa memohon kepada Allah, pada hakikatnya kita berada pada
posisi dekat kepada Allah, sehingga walau tak dikabulkan di dunia, malah
menjadi pahala penghapus dosa-dosa lalu. Lalu mengapa kita tidak
berdoa?
Berdoa adalah ibadah.
Bahkan dikatakan sebagai ruhnya ibadah. Orang yang hidupnya tidak
dilewati dengan berdoa maka ia adalah makhluk yang sombong. Padahal
perilaku sombong adalah termasuk bagian sifat penghuni jahanam.
Sabda Rasulallah Saw:
Doa itu adalah ibadah.
Kemudian beliau membaca firman Allah ta’ala (yang artinya): “Dan
Tuhanmu berfirman: “berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku perkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembahKu akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina”
Abu Dzar al-Ghifari berkata: Doa itu melengkapi amal kebajikan sebagaimana garam melengkapi makanan.
Seseorang yang berdoa
hendaknya jangan tergesa-gesa, karena sesungguhnya orang yang berdoa
kepada Allah niscaya akan dikabulkan segera atau lambat. Kadang kala
permohonannya dikabulkan seketika, kadangkala dikabulkan pada waktu yang
agak lama, kadang kala tidak dikabulkan di dunia dan nanti akan diganti
dengan pahala di akhirat.
Setiap kita hendaknya
selalu memposisikan diri sebagai hamba Allah yang berdoa, menangis di
keheningan malam, memohon ampunan atas segala dosa di masa lalu. Memohon
limpahan kemudahan hidup serta diselamatkan kelak dari api neraka.
Manusia yang merasa
telah cukup puas dengan apa yang didapatkan didunia sehingga tidak mau
berdoa adalah termasuk manusia yang merugi karena kesombongannya di
hadapan Allah Swt.
Para nabi dan rasulpun
selalu menengadahkan tangan memohon dan berdoa kepada Allah Swt siang
dan malam tanpa lelah. Mereka yang telah dijamin kebahagiaan di akhirat
kelak masih mau meminta pertolongan Allah. Sedang kita yang belum tahu
di mana tempat akhir persinggahan masih melalaikan fasilitas doa yang
telah disedia di dunia.
Sebagai suri tauladan
kita dapat temukan beberapa kisah para nabi dan rasul yang berdoa untuk
mendapatkan hajat dan keinginan mereka. Seperti:
1. Nabi Adam As bapak
para manusia memohon ampunan karena telah mendzalimi dirinya memakan
buah khuldi di surga. Saat diturunkan didunia, setiap hamparan tanah tak
terlepas dari tetesan air mata penyesalan beliau. Doa beliau:
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنْ الْخَاسِرِينَ
”Ya Tuhan kami, kami
telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni
kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk
orang-orang yang merugi." (QS. Al-A’raf: 23)
DAN
2. Nabi Ibrahim As
bapak para nabi mendoakan tanah suci makkah sebagai tanah yang diberkati
oleh Allah, sehingga walau pun terdiri dari tanah yang tandus dan
berbatuan, tetapi selalu dilimpahi rahmat dari berbagai buah-buah.
رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنْ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
”Ya Tuhanku,
jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki
dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada
Allah dan hari kemudian.” (Al Baqoroh: 126)DAN
3. Nabi Musa as, nabi
yang telah menyelamatkan bani Israil dari kukungan Firaun di mesir, pada
saat beliau mendapat kesusahan untuk berdakwah karena cacat pada
lidahnya, maka ia berdoa:
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي، وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي، يَفْقَهُوا قَوْلِي
”Ya Tuhanku,
lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku"
(QS. Thoha: 25-28)
DAN
4. Nabi Sulaiman As,
seorang yang mendapat kenikmatan dunia yang luar biasa, yang memiliki
kekuasaan atas jin, manusia, binatang, angin dan air masih mampu
mengucapkan doa.
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَ ”Ya Tuhanku
berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk
mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan
rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS. An-Naml:
19)
DAN
Masih banyak doa-doa
yang diucapkan para nabi dalam al-Quran, yang tentunya bila kita mau
mentadaburi nya kita akan menjadi malu. Alangkah sombongnya kita,
alangkah angkuhnya kita, alangkah malangnya diri kita yang telah
menyia-nyiakan waktu dan umur kita dari perbuatan doa kepada Allah
sedang para Nabi pun berdoa.
Sahabat yang dirahmati Allah ,
Berdoalah …, yakinlah Allah begitu dekat dan selalu bersama kita .. agar kita selamat di dunia dan akhirat.amin
Wallahu a’lam bishawab,
PARA NABI SAJA YANG SUDAH DIJAMIN MASUK SURGA SELALU BERDOA,BAGAIMANA DENGAN KITA SEMUA YANG HIDUP PENUH DENGAN GELIMPANGAN DOSA INI??
SUMNER TERKAIT POSTINGAN DIATAS klik juga ta